Sunday, December 30, 2018

Menunda Perih

ternyata pernah ada luka
berbalut tanya
nyatanya aku baru sadarinya
melalui tatap matanya

akukah saja yang merasa
atau memang ia juga rasa
aliran darah kita yang sama
campakkan mimpi hati

aku baru rasa bahwa aku pernah luka
lewat tatap matanya
walau lisannya tak berkata
abai, campak dan lupakan

karna terlalu indah untuk dikenang...


Saturday, December 29, 2018

Tanya Hati

lisannya tak berkata apa apa
tapi tatapannya berbicara
ia seakan bertanya, apa rasa saat lampau
tatapkupun bertanya hal yang sama

entah harus diratapi atau disimpan rapi kenangan bersamanya
habiskan waktu berbagi cerita dan hikmah
yang bisa lembutkan hati

tapi, ia pergi begitu saja tanpa tanya tanpa kata-kata
dan tampak tiada kisah dan cerita

setiap pertemuan yang diselingi jeda belasan purnama
matanya slalu saja penuh tanya
akupun begitu
tapi tak satu aksarapun terlontar
hanya tanya kiasan sepantasnya

Apa yang ada dalam hatimu
dan rasamu saat itu...

Jakarta, 301218

Tuesday, December 18, 2018

Merindu Mentari





Jika ada kata dalam bentuk bilangan, itulah yang akan aku tuliskan
Untuk tuntaskan rinduku padamu
Tak sanggup diurai dalam kata dan tak dapat dibilang dengan angka
Hanya sinarnya saja menjadi saksinya

Mentari, kamu masih saja dalam bentuk dan wujudmu yang dulu
Hanya tetap diam bersama angkuhmu
Salah jika hujan sampaikan rindu padamu
dan pelangi sampaikan crita indah padamu

Jika ada kata dalam bentuk bilangan
Begitulah rinduku yang tak tersampaikan padamu
Tak mampu diungkap dalam kata dan angka
Karena ia tak berbilang...

Friday, November 9, 2018

Becoming Apoteker Puskesmas? Why Not !

Hari kedua masih dalam pertemuan yang diadakan Dinas Kesehatan Provinsi Banten di Hotel Marilyn Serpong. Pembicara yang dihadirkan dari Padang langsung berhasil menghadirkan pumping semangat untuk Apoteker. Beliau adalah Apoteker Hellen, Ketua Bidang Peningkatan Mutu Kefarmasian Hisfarkesmas Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia. Tak hanya itu saja, beliau juga menjabat sebagai Ketua Hisfarkesmas Pengurus daerah Ikatan Apoteker Indonesia Provinsi Sumatera Barat dan Koordinator Bidang Humas PD Persaudaraan Muslimah (Salimah) Kota Pariaman. Riwayatnya sudah malang melintang sebagai narasumber Peningkatan Mutu Pelayanan Kefarmasian, Pemberian Informasi Obat (PIO) Konseling serta narasumber Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat). Pernah juga dinobatkan sebagai Tenaga Kesehatan Teladan Kota Pariaman ditahun 2014. 



Paparan pertama beliau adalah tentang Implementasi Standar Pelayanan Kefarmasian Puskesmas, yang bertujuan agar pelayanan farmasi di Puskesmas berkualitas. Maka proses akreditasi menjadi proses pembelajaran,  agar Farmasis di Puskesmas berkualitas sehingga obat tak sekedar diserahkan begitu saja, penyerahan juga disertai pemberian informasi obat, konseling atau bahkan home pharmacy care, agar yang farmasis berikan benar-benar berkualitas. 

Bicara tentang Standar Pelayananan Kefarmasian di Puskesmas, akan diingat program pokok dari Puskesmas adalah promotif dan kuratif.  Puskesmas bertanggungjawab pada kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 tahun 2016 tidak ada aspek pemberdayaan masyarakat, tapi karena farmasis di puskesmas maka ia haruslah melibatkan diri dalam program promotif dan preventif. Kegiatan yang dapat dilakukan seperti GeMa CerMat, penyuluhan tentang obat dan pemberian informasi obat. 


Apoteker di Puskesmas dahulu berorientasi obat berkisar pada manajemen pengelolaan adminsitrasi dan pencatatan  obat saja, pengawasan keluar obat tidak terlalu diawasi dan proses audit belum banyak. 

Kini, karena obat merupakan aset, adanya pemeriksaan BPK atau Inspektorat, maka apoteker sebagai manajer yang bertanggungjawab  menyiapkan dokumen pemeriksaan tersebut. Dimasa kini juga sudah sampainya kajian kerasionalan obat yang diresepkan, banyaknya kini regulasi-regulasi yang mengatur tentang pelayanan  farmasi di puskesmas seperti Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 tahun 2016. Disebutkan didalamnya bahwa pelayanan dilakukan oleh tenaga ahli di bidang obat. 

Tetapi terdapat keterbatasan Sumber Daya Manusia di puskesmas, jumlah tenaga farmasi di puskesmas sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Hal inilah yang menjadikan pelayanan farmasi di puskesmas masih dipegang oleh tenaga non farmasis. Ini pulalah yang melatarbelakangi terbentuknya Hisfarkesmas untuk advokasi posisi tenaga farmasis di puskesmas, sehingga tenaga farmasi di Puskesmas dapat dilengkapi dan pelayanan farmasi dilakukan dengan orientasi pada pasien. 





Dalam Permenkes Nomor 74 tahun 2016 pelayanan farmasi dilakukan diruang farmasi dengan apoteker sebagai Penanggungjawab dan pelayanan wajib mengikuti standar yanfar di puskesmas. Apoteker memegang fungsi manajerial agar berlangsungnya pelayanan farmasi di puskesmas berujung pada patient safety. 

Apoteker juga menjalankan fungsi farmasi klinik dalam kajian obat. Ini merupakan pekerjaan spesifik yang dapat dilakukan oleh tenaga farmasi, tugas seorang Apoteker tidak melulu hanya  mengambil obat saja. Tapi ambilah peran Apoteker dalam kegiatan pengeluaran obat luar gedung di Puskesmas Keliling (Pusling). 

Apoteker di Puskesmas dapat menjalankan perannya dalam pengelolaan obat kadaluarsa, dengan membuat tabel bulanan setahun yang di kolom bulannya berisi nama obat yang akan kadaluarsa. 

Masa dahulu obat diberikan tanpa informasi obat, tetapi kini saat pelayanan berorientasi pada pasien, obat diberikan lengkap penjelasannya, jangan sampai pasien pulang masih saja bingung dengan obat yang akan dikonsumsinya.

Konseling juga perlu dilakukan oleh Apoteker di Puskesmas. Kegiatan Konseling bisa menjadi pembeda antara Puskesmas yang dilengkapi oleh apoteker dengan yang tidak ada apoteker. Dilengkapi nantinya dengan dokumentasi dan pelaporan yang perlu dikaukan secara rutin ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Form pemberian PIO dan konseling didapat dari Permenkes tentang Standar Pelayanan Kefarmasian. Kegiatan farmasi klinik ini dapat dilakukan optimal  jika SDM juga memadai. Konseling dapat dilakukan, dengan tahap awal menggali  informasi dari pasien, siapkan ruang atau space yang nyaman untuk konseling, pendampingan minum obat (PMO). Sarana yang dimiliki sebaiknya ada ruang racik, ruang penyerahan obat, ruang konseling. Pun, jika ruang ini tidak adapun bisa dibuat area saja. Lakukanlah konseling sebisa mungkin walaupun hanya 3 pasien diikuti perkembangan penyakitnya, ketika ia patuh dan terlihat perkembangan kesembuhannya itulah keberhasilan dan kepuasan kita sebagai farmasis. 

Apoteker harus menghadirkan sesuatu yang berbeda, agar dirasa ada dan tiadanya apoteker. 

Implementasi pelayanan farmasi sesuai standar dapat dilakukan dalam kegiatan : 
1. Dokumentasi 
Dokumentasi pencatatan penting dilakukan agar memberikan bukti dan kepastian hukum bagi tenaga farmasi dan pasien, dapat dijadikan pedoman dan rujukan pelayanan kefarmasian selanjutnya, data dapat digunakan untuk penelitian dan untuk mengetahui riwayat penyakit pasien. Form dokumentasi dapat dilihat di Permenkes acuan Standar Pelayanan Farmasi

2. Konseling Obat 
disiapkan ruang obat sederhana untuk "bermesraan" antara farmasis dengan pasiennya. Untuk mendengar keluhan pasien karena Terkadang penyakit tidak selalu disembuhkan dengan obat. Diperlukan kemampuan apoteker menjadi pendengar dari masalah pasien. Contoh saja terdapat pasien yang selalu ke Puskesmas dengan diagnosa gastritis, setelah digali ternyata ia memiliki masalah yang selalu dipikirkan yang menyebabkan naiknya asam lambungnya. Apoteker dapat memberi saran pada pasien agar hidup sehat dan mengikuti kegiatan senam rutin/ senam prolanis. 

Disinilah peran penting Promotif apoteker dijalankan !!

Banyak permasalahan ditengah masyarakat, menjadikan alasan bagi Apoteker untuk hadir memberikan pencerahan pada masyarakat.

3. Visite

4. Kolaborasi lintas profesi dalam penanganan Prolanis 

5. Survey atau Penelitian sederhana misalnya untuk melihat apakah pemberian informasi obat sudah      benar dan memberi efek pada masyarakat. Bisa juga dibantu oleh Mahasiswa

6. Pemberdayaan Masyarakat, apoteker harus ikut serta dalam pemberdayaan masyarakat dalam hal         penggunaan obat, seperti :

a. Sosialisasi GeMa CerMat pada kader  posyandu, tokoh masyarakat, Ormas, Guru 
b. Sosialisasi GeMa CerMat dan Edukasi 5O   menggunakan metode CBIA pada masyarakat
c.Mencetak poster atau leaflet GeMa CerMat
d. Penyuluhan di dalam atau diluar gedung 
e. Sosialisasi GeMa CerMat lewat radio
f. Membuat komik edukasi tentang penggunaan obat
g. Menulis edukasi penggunaan obat di blog
h. Menulis artikel di web IAI, e-apoteker terkait kefarmasian 




Kegiatan dan dokumentasi kegiatan, dapat dijadikan bahan advokasi ke Dinas Kesehatan untuk menyampaikan peran apoteker untuk nantinya dapat dianggarkan program kegiatan terkait kefarmasian. 

Teman-Teman Apoteker Munculkanlah kreasi-kreasi terkait penggunaan obat sesuai hobi yang kita senangi, misalnya dengan membuat Jingle, komik, cerpen, tulisan atau lainnya tentang obat. 
Apoteker teruslah memikirkan hal-hal yang dapat dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat tentang obat. 

Pesannya, Selalulah membangun semangat, memaknai amanah dan berjuanglah dimana kita ditempatkan. 






========================================================================









Thursday, November 8, 2018

Catatan Dua Hari Di Marilyn : Day 1 Peningkatan Mutu Pelayanan Kefarmasian

Selasa, 30 Oktober dimulai agenda pertemuan  yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Banten. Acara yang berlangsung selama dua hari ini mengambil judul Pembekalan Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota tentang Perizinan Apotek dan Toko Obat serta Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Focusly tentang pelayanan kefarmasian disarana sarana farmasi. 

Pemaparan pertama disampaikan oleh Apoteker Apriandi yang menyampaikan tentang Peningkatan Mutu Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas dan Apotek. Salah satu paradigma sehat dalam rangka Pembangunan Indonesia sehat adalah dengan Penguatan Pelayanan Kesehatan dengan program peningkatan akses juga mutu pelayanan kesehatan. Dijadikan sebagai indikator tersebut adalah dengan adanya minimal satu puskesmas terakreditasi disetiap kecamatan dan rumah sakit yang terakreditasi di suatu Kabupaten/Kota. Sebuah keniscayaan yang berbarengan dengan akreditasi yaitu dilakukan peningkatan akses ke sarana prasarana kesehatan, peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia dan alat kesehatan. Tujuan akhir kesemuanya tak lain adalah agar terwujudnya akses Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang berkualitas bagi masyarakat. 

Pelayanan kefarmasian merupakan faktor penting yang ada dalam pelayanan kesehatan dasar. Dalam Peraturan Pemerintah No.51 tahun 2009 kriteria pelayanan kefarmasian yaitu pelayanan langsung dan bertanggungjawab, berkaitan dengan sediaan farmasi dan bertujuan meningkatkan mutu kehidupan pasien. 

Dalam Pelayanan Kesehatan dikenal Swiss Cheese Model, kesalahan beruntun (Hazards) yang dapat mengakibatkan kesalahan di ujung tombak (Looses). Diambil contoh, Riwayat alergi obat tidak tercatat. Penulis resep menuliskan resep obat yang pasien alergi terhadapnya, tahap lanjutnya Apoteker tidak menggali riwayat alergi pasien. Dan diakhir perawat memberikan obat yang pasien alergi terhadapnya. Akhirnya pasien mengkonsumsi obat yang pasien alergi terhadapnya, manisfestasinya adalah munculnya reaksi alergi obat pada pasien. 





oleh karena hal tersebut diatas dibutuhkannya Standar Pelayanan Kefarmasian. Standar Pelayanan Kefarmasian adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai Pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Standar ini dibuat dengan tiga tujuan yaitu, meningkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian, menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian dan melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety). 

Acuan yang diberikan pemerintah untuk pelayanan kefarmasian di sarana apotek ada dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 73 tahun 2016 sedangkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 74 tahun 2016 mengatur tentang Standar Pelayanan Farmasi di Puskesmas serta Peraturan menteri Kesehatan RI Nomor 72 tahun 2016 tentang Pelayanan Kefarmasian di rumah Sakit.

Standar ini meliputi tahapan dalam Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai serta Pelayanan Farmasi Klinik. 
Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai meliputi :
1. Perencanaan
2. Pengadaan 
3. Penerimaan 
4. Penyimpanan
5. Pemusnahan
6. Pengendalian 
7. Pencatatan dan Pelaporan 

Untuk Pelayanan Farmasi Klinik meliputi : 
1. Pengkajian resep
2. Dispensing 
3. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
4. Konseling 
5. Pelayanan Kefarmasian di Rumah (Home Pharmacy Care)
6. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
7. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)

Dokumentasi khususnya dalam pelaksanaan pelayanan farmasi klinik (Pemberian Informasi Obat dan Konseling) perlu dilakukan untuk kemudian dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan sebagai data yang menjadi acuan saat akan dibuatnya suatu kebijakan. 

Apoteker berperan sangat penting dalam pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian disarana, dalam hal Manajerial umum, teknikal dan public health tiada lain dengan tujuan patient safety











Wednesday, October 24, 2018

Kapan Kumaknai pagi?



siapa peduli aku
apalah aku
tak bernama tapi aku bernyawa
hilang bersama angin dan masa lalu

semu semua, tak ada yg nyata
semua fana dan tampak melelahkan
aku terpatri sendiri bersama kata dan aksara
tak ada pujangga yang balas aksara atau asmara

aku lebam sendiri
bersama perih dan jenuh yang melanda
mengotori kalbu
kapan aku bisa memaknai pagi?

Waiting for the Time





Ya Rabb...berapa mentari terbit lagi harus aku temui
berapa jauh lagi jarak yang ditempuh
jenuh sudah...jemu sudah...lelah sudah...

Aku sampai titik nadirku
coba bertahan dan harus terus bertahan
sampai aku temukan jalan..
Rabb...ridhoi...

Sebelum kau ambil ruh dalam jasad ini...

jenuh






Karena hujan selalu membawa kisah pilu itu
ia tersimpan di awan gelap kelabu
sampai titik jenuh
ia jatuhi airnya ke bumi tanpa kata tanpa suara

hanya ada dalam bentuk air mata
dan scene penuh kepedihan
anggapnya ia tak bernyawa lagi
walau ia bernama


Thursday, October 18, 2018

Fix






Biar saja berserak serampangan memori itu
biar puas dicaci masa lalu
luka yang menganga tiada lagi penawarnya
sedikitpun tiada

hiduplah dengan hidupmu
jangan jadi bayang semu
menjelma pilu
dan sedu sedan

karena waktu terlalu berharga
terbuang sia bayangmu
kehilangan makna
tanpa arti

Sunday, October 7, 2018

Mati rasa





Ada jasad yang terbujur kaku karena merasa tak diberi hati
Ada jasad yang terbujur kaku meratapi rindu yang menghunus lurus

Kita sedang bertahan dalam ikatan
Onak dan duri harus diterjang
Tak peduli rasa, air mata bahkan darah sebagai saksi
Hingga terkadang mati rasa

Hanya ada satu jalan, bertahanlah...
karna IA selalu ada bersama dengan yang sabar...

Saturday, October 6, 2018

Sembilu Rindu




Kukutuki saja rindu yang menjalar disekujur tubuh ini
Jangan biarkan jasad terbujur kaku
Sedang ia disana membisu
Tak dirundung sembilu rindu

Kecam saja bayangannya
Jika muncul pada cerminnya
Pecahkan biar porak poranda
Dan dicaci rasa

Wednesday, October 3, 2018

Merenda Cerita Hampa






Perlahan namun pasti
aku tiba di penghujung bayangnya
hingga tak nampak lagi sisi gelapnya
kenangan ternyata bisa kuberangus dengan ego aku ku
karna ego nya tak lebih kuat dari ku

Hanya aku tau, jikalau kuinjakkan kakiku ditanah itu
langsung memori itu bisa menerkam ganas selimuti diri
hingga malam yang dingin terasa hangat

hanya angin yang bisa menolong
membawa terbang kenangan
hilang bersama dengan rindu dan amarah
aku tak pernah nelangsa tanpanya

Wednesday, September 19, 2018

Nothing To Feel




Ada hati yang menanti senja
tapi kadang membenci hadirnya
mati saja mati
jangan hidup lagi

karena saat hidup sama dengan menguak luka
yang perih pedih dirasa
laksana luka dalam
dengan kubangan air mata

Astagfirullah...

Monday, September 3, 2018

Senja di Awan Pekat







Nyatanya masih saja ada bayang mentari ketika senja datang
tiap harinya aku menunggu, kapan sirna bayang mentari itu
terlalu kuat sinarnya, hingga aku terkesima
padahal aku lelah dibuatnya
tapi mengapa rasa tak pernah lelah membayangiku

episodenya terlalu panjang untuk dijalani
ada apa dalam hati, tak mengerti
rajamlah selalu dengan kalimat-Nya
agar lumpuh ingatan tentangnya

Pagi cepatlah hadir, agar aku tak sempat melihat senja
karena dalam senja ada mentari samar samar hadir bersama pilu rindu sepekat awan hitam


3raksa, 3 September 2018

Wednesday, August 29, 2018

Enam Orang yang Merasakan Istighfarnya Para Malaikat, Kitakah salah satunya...??






Sabtu pagi diakhir Agustus, hari itu mengharuskan menghadiri suatu Kajian di masjid sekitaran Pondok Aren. Materi menarik dengan Judul Merasakan Istigfar Para Malaikat yang dipaparkan oleh Ustadzah Hani Nurul Husna, Lc. Di awal beliau sampaikan bahwa Malaikat merupakan makhluk yang terbuat dari  cahaya yang tak pernah durhaka kepada Allah, selalu mengerjakan apa yang Allah perintahkan.

Dan ternyata kita bisa mendapatkan ampunan dari Allah melalui makhluk yang tak pernah durhaka pada Allah (QS. Al Anbiya:19") dan tak pernah memiliki rasa angkuh/sombong dan merasa letih untuk menyembah-Nya (QS. An Nahl 32)

Orang yang diwafatkan dalam keadaan baik,  para malaikat dengan mengatakan "salaamun'alaikum, masuklah kamu kedalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan".

Ada 6 kecintaan malaikat kepada makhluk yang melakukan amalan sehingga menyebabkan malaikat meminta ampunan pada Allah untuk orang-orang berikut :

1. Orang yang bertaubat, beriman dan istiqomah  (QS. Ghaffir : 7-9), bagi mereka doa " peliharalah mereka dari api neraka, juga orang tua, anak serta pasangan orang-orang yang beriman, bertaubat dan istiqomah, dan masukan kedalam surga Adn

2. Orang yang belum beranjak dari tempatnya, sabr setelah solat (HR. Bukhori Muslim)
 " Para malaikat sementara istigfar dan solawat untuk orang-orang yang tidak beranjak dari tempat solatnya, doanya Rahmatilah ia, ampunilah ia, terimalah taubatnya "

3. Orang yang menjenguk orang sakit (HR. Abu Daud & Tirmidzi)
Untuk yang menjenguk pada sore hari ....
"Tidaklah seorang yang menjenguk orang sakit pada waktu sore, kecuali akan ikut beserta 70 ribu malaikat yang memohonkan ampunan sampai subuh dan baginya berada di taman surga" 
Untuk yang menjenguk pada pagi hari, beserta 70 ribu malaikat yang memohonkan ampun sampai sore hari

4. Orang yang solat Subuh dan Ashar berjamaah (HR. Ahmad)
" Kami datang mereka sedang solat dan saat kami tinggalkan mereka pun sedang solat, maka...ampunilah mereka dihari pembalasan

5. Orang yang tidur dalam kondisi berwudhu 

6. Orang yang mendo'akan kebaikan saudaranya tanpa diketahui



Thursday, August 23, 2018

Labuhan Hati




Jika ada tempat berlabuh...disitulah hati
Jika rasa lelah berarti...simpanlah lagi
Hanya diri-Nya tempat labuh hati, jiwa dan raga
Karena tanpa-Nya tiada rasa

Berbagilah...karena dengan itu kau bisa bahagia
Wahai hati...janganlah keras
Lembutlah...agar kau bisa merasa
dengan merasa kau akan lembutkan hatimu

Rabbi...labuhkan hati-hati kami pada dermaga-Mu
selalu...

Tuesday, August 7, 2018

Mentari Penambat Rindu




Pada mentari, disitulah rinduku tertambat
tak ada aksara bisa mewakili rasa
hanya energi magis tanpa nyata
karena pernah terkisah

kuatnya ia tak sama dengan kuatku
jadikan aku merana
jika saja tak ada bayang masa depan
aku sudah  poranda

Thursday, August 2, 2018

inside a heart







When you loose your spirit, getting tired... just imagine your self, your family and look the people make you struggle and people  support you till you be here on your position

I do not know for sure, how many time I've spent again to reach here
just for a while, thinking there is a choice for now, but someday, I HAVE to make a choice for a life 


I do Respect to My Own

 I do respect to my own
Have to survive, because there is no reason to give up
Many words I spell, HE must be more know the best time to give

Rabb, as long as the world is spinning around, I hang everything on YOU

still here, tigaraksa 030818

Tuesday, July 31, 2018

Tunjuki Kami Jalan Lurus




 Jika ada ruang waktu tempat kembali ke masa lalu, kan kutanyakan kembali pada hati. Jalan mana yang kau pilih dan alasannya

Pasti ia langsung bicara naluri, tanpa perlu logika. Karena tak semua terjawab oleh logika. Kadang banyak hal cukup terjawab dengan keajaiban yang banyak terjadi di alam semesta. DIA lah Maha Mengatur segalanya.

Kini ada dimasa ini, sejati sekali setia menapaki jalan yang dipilih berdamping selalu bersama kesyukuran. Karena itu awal mulanya lega hati.

Ihhdinashiratalmustaqiim...

Jingga yang tak Bertuan




Jika langit jingga kemerahan datang
aku terpatri memandangi
masihkah ia hidup
karena aku yang disini mati tak berperi

masih lengkap memori hati
bersusun-susun kisahnya
yang kuharap itu yg mati tak berperi
tiada sepenggalpun

waktu...jalanlah terus
hingga aku tau kapan bisa lupakannya
tanpa perlu alasan

310718

Wednesday, June 6, 2018

Apoteker Goes To Famous, Itu PR !





                                         pic from http://surianti-farmasis.blogspot.com/2012/04/apoteker-farmasi.html


Tangerang 6 Juni 2018, di Ramadhan ke 23
Pagi hari itu, puluhan masyarakat berkumpul untuk mendapatkan penyuluhan tentang obat dari pihak Kemenkes bagian farmasi. Beberapa apoteker di wilayah itu ikut semarakkan acara, rapi jali sudah dengan jas kebesaran " jas apoteker" yang warnanya kalau orang bilang putih gading atau mungkin broken white
Para apoteker sudah stand by di meja konsultasi, siap memberikan info terkait obat dan penggunaannya. Ternyata masyarakat antusias mengunjungi meja konsul, yang diatasnya sudah diberi penandaan " Konsultasi Obat".
Sebut saja Uni namanya, beliau dengan cekatan menerima salah seorang Bapak yang sudah duduk di kursi berhadapan dengannya. Dengan antusias dan semangat mengingat momen penting hari itu adalah saat untuk memperkenalkan Profesi seorang Apoteker. 
Greeting atau salam diucapkan Apoteker Uni dilanjutkan dengan perkenalan "saya Uni saya apoteker, ada yang bisa saya bantu, apa Bapak ada pertanyaan seputar obat..."
Si Bapak yang usianya sekitar 50 tahunan itu merespon dengan menyampaikan beberapa keluhan yang dirasakannya, lalu obat yang sudah diminumnya.
Mulailah apoteker Uni menjelaskan detail perihal obat dan penggunaannya. Si Bapak tampak senang dan antusias. Konsultasi dan Diskusi yang berlangsung sekitar 7 menitanpun berakhir, Apoteker Uni pun melakukan closing dengan menyampaikan jika masih ada yang ingin ditanyakan bisa menghubungi Apoteker Uni di Apotek Utama. Si Bapak mengangguk tanda mengerti.
Sambil pamit pulang si bapak berucap....
"Terima kasih informasinya, saya pamit pulang dulu ya Dok!" 
#eaaaaaa masih dikira dokter juga...😂

Apa ini dikarenakan waktu konseling yang kurang lama, atau karena kemiripan jas yang dipakai atau karena sebutan apoteker yang empat suku kata A-PO-TE-KER terlalu sulit dipenggal untuk kata sapaan...😁
Entahlah...yang pasti itu menunjukkan PR kita masih banyak dear teman sejawat..
#ApotekerGoesToFamous
😇

Monday, April 2, 2018

Pertemuan Sosialisasi Permenkes Nomor 9 tahun 2017 tentang Apotek sebagai Sarana Penyamaan Pemahaman Pemerintah dan Apoteker Pengelola Apotek

Pelayanan kesehatan mempunyai peran yang strategis dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat harus dilakukan di berbagai bidang, termasuk bidang pelayanan kefarmasian. Dalam Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 Pekerjaan kefarmasian adalah semua kegiatan mencakup pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Farmasi komunitas merupakan salah satu bagian penting dalam pekerjaan kefarmasian karena sebagian besar Apoteker melakukan pekerjaan kefarmasian atau praktik kefarmasian pada farmasi komunitas.

Dalam rangka untuk meningkatkan aksesabilitas, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kefarmasian kepada masyarakat, perlu penataan dan penyelenggaraan pelayanan Apotek serta pelayanan kefarmasian yang diberikan didalamnya Pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 tahun 2017 tentang Apotek. Peraturan ini memuat Persyaratan Pendirian, Perizinan Apotek, Penyelenggaraan Apotek, Pengalihan Tanggungjawab Apoteker dan Pembinaan serta Pengawasan Apotek.

Dalam hal Penyelenggaraan, apotek memiliki fungsi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinik. Oleh karena itu dibutuhkan peran optimal seorang Apoteker dalam penyelenggaraan apotek agar fungsi apotek dapat terpenuhi melalui kewenangan dan kewajibannya untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.

Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kefarmasian telah terjadi pergeseran orientasi pada obat menjadi berorientasi pada pasien yang mengacu pada pelayanan kefarmasian. 

Sebagai dampak bergesernya orientasi tersebut, Apoteker dituntut untuk meningkatkan kompetensinya dalam hal keterampilan, pengetahuan dan perilaku untuk dapat mewujudkan interaksi langsung dengan pasien. Bentuk dari interaksi tersebut meliputi pelaksanaan pemberian informasi obat dan pelayanan farmasi klinik lainnya. Hal ini dijalankan dalam upaya branding Apoteker yang juga menjadi salah satu unsur yang penting dalam upaya kesehatan masyarakat.

Pendokumentasian dalam pelayanan farmasi adalah hal yang harus dilakukan yang berguna untuk evaluasi kegiatan serta memberikan bukti dan kepastian hukum bagi apoteker dan pasien.

Di Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 tahun 2017 tentang Apotek dalam hal Pembinaan dan Pengawasan pelaksanaan peraturan ini dilakukan juga oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.
Adapun hasil pembinaan dan pengawasan sarana kefarmasian yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang didapat hasil sebagai berikut :
Pelayanan di Apotek 75% dilakukan oleh Tenaga Kefarmasian (Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian). Masih 25% yang tidak dilakukan oleh Tenaga Kefarmasian.
  
Capaian Pengelolaan yang melingkupi pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan dan pengendalian sudah terpenuhi 71,07%. Capaian Pelayanan Farmasi Klinik yang meliputi kajian resep, dispensing, pemberian informasi obat, konseling dan pelayanan home care sebesar 54%. Pelayanan farmasi klinik belum banyak dilakukan oleh apoteker, jikalaupun dilakukan belumlah terdokumentasi. 

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, dirasakan penerapan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 tahun 2017 yang menjadi acuan penyelenggaraan Apotek dan pelayanan didalamnya belum maksimal diterapkan. oleh karena itu diperlukan Sosialisasi yang juga sebagai sarana untuk penyamaan pemahaman diantara pihak yang terkait, dalam hal ini pemerintah dan apoteker terhadap peraturan perundang-undangan dibidang kefarmasian. Sosialisasi tentang Peraturan Menteri Kesehatan No.9 tahun 2017 tentang `Apotek kepada Apoteker Pengelola Apotek  ini juga merupakan pemenuhan tugas pokok Dinas Kesehatan dalam pembinaan terhadap fasilitas pelayanan kefarmasian apotek.


#KelasNonFiksi
#ODOPbatch5
#OneDayOnePost

Sunday, April 1, 2018

Aku dan Perjalanan Menulisku

Bismillah, fix perhari ini aku sudah harus setor tulisan kembali, setelah tergabung dalam kelas Non Fiksi grup ODOP.  Ada rasa senang juga diselingi rasa khawatir karena mengikuti kelas Non Fiksi juga sekaligus RCO. Apakah aku bisa menyelesaikannya semua dengan semua tugas-tugasnya. Tapi bismillah dengan niat ingin belajar aku coba semaksimal mungkin.

Tugas awal dikelas Non Fiksi ini adalah tulisan mengenai tema Aku dan Perjalanan Menulisku. Melihat temanya, aku coba buat kerangka sederhana tulisan di buku tulis. Dalam bentuk cabang-cabang. Breakdown tentang siapa aku, ini menurutku bagian dari perkenalan diri. Maka aku jabarkan identitas pribadiku, hobiku, orang terdekat disekitarku yang memberikan pengaruh, dan bacaan kesukaanku. Karena bagiku semua latar belakang tersebut akan mempengaruhi bagaimana diri kita dan kita pada saat ini. Tema lanjutannya adalah "Perjalanan Menulisku", disini aku buat kerangka dari kapan aku mulai menulis, apa saja yang mempengaruhi aku untuk menulis dan apa yang aku dapat dari menulis.

Oke, bismillah aku mulai cerita ini moga berkenan membacanya dan ada pelajaran yang bisa dimaknai.

Namaku ratih, anak pertama dari dua bersaudara. Ibuku seorang guru Taman Kanak-kanak dan Bapakku adalah seorang pegawai negara. Disamping pekerjaan keduanya yang sekarang, didahulukan pada masa muda mereka, ibuku adalah seorang pemain teater pada zamannya, kendatipun lingkup lingkungan sekitar (kecamatan), pernah tampil dalam beberapa acara salah satu kecamatan di Jakarta Pusat. Jika tak salah Grup Teater itu dinamakan Teater Garpu. Sehingga beliau terbiasa dengan skript atau dialog. Kesukaannya setelah berkeluarga dan memiliki anak (aku) dimanifestasikan dalam bentuk lain, yaitu dalam bentuk pembacaan puisi. Maka sejak aku kecil diusia TK ibu mengajariku membaca puisi. Perdana tampil dalam usia sekitar 4 atau 5 tahun di acara perpisahan kelas TK Nol Besar (sekarang disebut TK B).

Kebiasaan ini terus saja berjalan, pasca kami pindah rumah tinggal dari Jakarta ke Tangerang. Di usia 6 tahunan, aku duduk dikelas 1 SD ibu terus memotivasiku belajar membaca puisi. Jika pada masa ini tak ada lagi acara perpisahan di sekolah. Ibuku memilih moment tahunan yang pastinya dirayakan seantero Indonesia, yaitu moment perayaan tujuh belas agustus. Moment perayaan hari kemerdekaan Indonesia itu seperti perayaan wajib dilingkungan kami. Dalam bentuk panggung tingkat RT sampai dengan tingkat RW. Nah...kala itulah ibu selalu mendaftarkan pada panitia agar aku bisa membaca puisi. Puisi yang dibacakan puisi sederhana yang ibu dapat dari sekolahnya atau buku kumpulan puisi miliknya seperti karya Chairil Anwar. Hal ini berlanjut sampai aku di level Sekolah Menengah Pertama. Di akhir level Sekolah Dasar aku membaca karya puisi karya Sapardi Joko Damono. Di level SMA sudah ada keengganan untuk tampil lagi, sudah malu rasanya..., dilevel ini aku jadi pembaca dan penikmat puisi saja.

Dari ibu, beliau juga rutin membelikan Majalah Bobo yang sangat hits pada zamannya menjadi alternatif bacaan bermutu anak-anak. Didalamnya ada cerita bergambar dengan tokoh Bobo, kolom cerita pendek anak, puisi karya anak, gambar hasil karya anak. Dari kesemuanya aku paling suka kolom cerita pendek anak.

Dilatarbelakangi hal-hal diatas, aku suka membaca dan ada keinginan bisa membuat karya karya seperti yang kubaca. Maka di level SD aku menulis cerita pendek di buku tulis dengan dilengkapi gambar tokoh cerita itu. Cerita apa yang kutulis sudah lupa sangat. Di level SMP, SMA dilanjukan menulis buku harian saja. Saat kuliah menulis juga masih aku lakukan, hanya saja dilakukan di komputer, hal-hal seputar kejadian yang dialami sehari-hari.

Aku merasakan menulis itu seperti memutar kembali merapikan file kejadian atau peristiwa yang sudah atau sedang terjadi. Yang aneh itu pada saat memutar kembali sebuah kejadian, kejadian yang sudah ada alurnya dari Sang Sutradara.

layaknya menyusun puzzle kejadian yang berantakan dan kemudian aku menyimpulkan hikmah yang ada didalamnya. Maka bagiku Menulis itu Merangkai Hikmah.

Dimasa aku bekerja kini, qadarullah aku diberi kesempatan bergabung di grup One Day One Post. Dalam sehari memposting satu tulisan. ODOP ini adalah sebuah Komunitas belajar tentang kepenulisan, semoga dengan bergabung didalamnya aku bisa belajar banyak tentang kepenulisan sehingga bisa menghasilkan tulisan yang lebih terarah juga bermanfaat.

#TantanganPekanPertama
#KelasNonFiksi
#ODOPBatch5
#OneDayOnePost

Wednesday, March 28, 2018

Diam dalam Kata




Kuuntai saja rasa ini
Tapi tak ingin kusampaikan
Kendatipun selalu bayangnya hadir
Seakan terus memanggil

Tapi ia hanya beku
Diam seribu bahasa dan kata
Satu kata saja yang terkadang ada
Tak menjawab galaunya rasa

Rasa ini masih ada saja
Tak pernah paham kenapa
Aku mau buyarkan saja
Tak perlu tanya kenapa




Makna Sendiri

Dengan sendiri, aku rasakan begitu bermaknanya denganmu

Dengan sendiri aku mengingat kembali saat menantimu ditemani banyak purnama

Dengan sendiri, kurasa berhargamu

dengan sendiri, kuingat lagi tujuan itu.....Allahu rabbulizzati




Friday, March 23, 2018

Kisah di Bumi ODOP






06.30 WIB, 14 Januari 2018

Bunyi pesan masuk di aplikasi Whatsapp di gawai Merk Oppo A37
"Selamat pagi calon penulis Indonesia, kami dari panitia ODOP Batch 5, mau memberikan kesempatan kedua bagi teman-teman yang sudah daftar kemarin namun belum sempat menulis dan menyetor ke PJ".
"Karena syarat mutlak masuk ODOP ini adalah dengan menulis salah satunya, jadi, kalau kamu memang mau banget jadi penulis dan mau bergabung dengan kami, harus siap menulis bebas tentang apa saja minimal 100 kata, deadline hari ini 14 Januari 2018 pukul 15.00 WIB"

ternyata salah satu pengurus ODOP yang alhamdulillah memberikan kesempatan lagi pada pendaftar yang belum menyetorkan tulisan, sebagai syarat pendaftaran masuk grup ODOP. Aku yang pada saaat itu tak yakin jika pendaftaran sebagai member ODOP berhasil atau tidak, sungguh ragu-ragu. Maka tak kukerjakan tugas setoran itu.

Alhamdulillah, ternyata para Pije ODOP memberikan kesempatan lanjutannya, tak disia-siakan kesempatan itu, langsung saja kutulis puisi tentang putriku, Segera saja pada pukul 11.51 aku kirimkan ke salah satu Pije ODOP yang sekarang baru diketahui bernama Mas Tian.Tapi kebanyakan orang pada awalnya men-save dengan nama "Mas ODOP", pun aku begitu.

Tak lama dimasukkanlah aku dalam grup Whatsapp "ODOP Batch 5". Riuh gawai dimulai, karena sesi pertama adalah perkenalan, beranggotakan ratusan orang di grup tersebut yang berasal dari penjuru Indonesia.

Ada tiga grup WA dibuat kemudian. Satu grup besar untuk kuliah umum kepenulisan, kuliah diselenggarakan dimalam hari skitar jam 20.00. Pemateri keren-keren hadir di sesi ini berbagi ilmu tentang kepenulisan, dilengkapi oleh tanya jawab dipandu moderator yang oke.

Grup kedua adalah Sharelink, tempat kita berbagi link blog tulisan kita, merupakan tugas harian wajib. Sesuai judul grupnya One Day One Post. Sharelink juga memudahkan anggota ODOP lain membaca tulisan kita.

Grup ketiga grup kecil, grup untuk bedah tulisan. Hanya beranggotakan beberapa belas orang saja. Di grup inilah setiap kita wajib memberikan link tulisan yang akan dibedah. Bedah mulai dari cara penulisan yang baik sesuai PUEBI sampai dengan ide cerita. Tiap anggota akan dimintakan saran dan kritik terhadap tulisan yang sedang di bedah. Qadarullah aku masuk dalam grup kecil yang bernama Bumi.

Didalamnya juga ada beberapa mentor yang selalu membimbing dan memberi support. Ada Mba Wiwid, Mas Wakhid, Mba Lia, Mba Nisya, Mas ODOP Tian dan Mas Kepak Sayap Sang Garuda.

Bersama digrup itu selama kurang lebih dua bulan, luar biasa berkesannya. Dalam hal menyelesaikan tugas tulisan perhari, baru bisa dimulai sekitar pukul 22.00 dengan netbook, punya bocil yang kadang minta ditemani tidur, mengakibatkan ikut ketiduran, dan terkaget karena ingat belum menyelesaikan tugas tulisan harian. Yang menggembirakan jika si bocil justru mengingatkan agar aku ODOP dulu. Ia tak apa tidur sendiri. Alhamdulillah..., ternyata ada pengaruhnya juga ke kemandirian anak, dan ia juga jadi punya cita-cita membuat blog lalu menulis.

Terkadang hutang tulisan juga pernah kulakukan. Menyelesaikan sampai terpejam mata didepan netbook juga menambah daftar macam "dosa" yang pernah dilakukan, belum lagi huruf yang kadang typo diketik, alur cerita yang ala-ala ngga enak dibaca atau ngga sinkron antara picture atau judul yang digunakan dengan isi tulisan, menjadi silent reader saja dan kadang tak aktif dalam diskusi grup. Mohon dimaafkan...

Dibalik itu semua, para mentor luar biasa tetap mendampingi, mensupport, menghidupkan grup, memberikan banyak ilmu, memberi saran dan masukan serta mengapresiasi. Itu yang istimewa, karena sebagai pendatang baru, tak percaya diri juga jika tulisan dibaca orang lain, tapi para mentor tetap mengapresiasi dan menghargai karya tulisan yang dihasilkan. Melalui komentar yang ditinggalkan di sebuah tulisan, bagiku itu ibarat pumping the spirit. Menambah semangat menulis, karena merasa bersyukur ada yang mau membaca hasil tulisanku.

Kini setelah hampir dua bulan kebersamaan dalam grup kecil yang bernama Bumi, kami dikembalikan dalam grup besar ODOP batch 5. Grup Bumi sudah dibubarkan, tapi kisah cerita kami hidup di Bumi akan tetap hidup dalam ingatan dan kenangan.

Kelak suatu saat kami merindukan masa di Bumi itu. Merindu para mentor dan anggotanya juga aktivitas didalamnya...semua indah...
Nanti,  hanya satu cara sampaikan rindu...dengan do'a...
Semoga tiap huruf dan kata yang dituangkan kita semua kedalam tulisan bermakna kebaikan dan membawa kepada kebaikan yang lain...aamiin...

Terima kasih kepada founder Bang Syaikha, Mentor dan Member ODOP
                                    ODOP it's not only community but also a Family !!



#OneDayOnePost#Batch5#Farewell#SemogaLulus







Wednesday, March 21, 2018

Kuatkanku

jika kau tak kuat maka bertahanlah
jika kau cukup kuat maka bertahanlah
jika kau sangat kuat maka bertahanlah
Saat ini hanya itu yang ada
ingat kembali tujuan akhir

Kini belum ada jalan yang bisa dilalui
tapi bukan brati hilang begitu saja
Pasti ada jalan-Nya
Terbaik menurut-Nya

Waktu dan jarak yang ditempuh
Sebanyak kalam-Nya diucap seharusnya
Hati...jangan lebur...
karenanya aku bertahan



Tuesday, March 20, 2018

Empat Tips Jitu Bisnis Apotek, sebuah Materi Seminar dari Fahrur Rozi, Apt






Minggu, 11 Maret 2018 dilaksanakan Seminar dan Workshop "Be Enterpreneur Pharmacist, Why Not?", acara ini diadakan oleh Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Cabang Kota Tangerang Selatan. Acara diadakan di Gedung Titan yang terletak di kawasan Bintaro. Berlangsung mulai sekitar pukul 09.00 WIB sampai dengan 17.00. Hadir tiga pembicara pengusaha yang berlatar belakang Apoteker dan satu panelis dari Dinas UMKM Kota Tangerang Selatan. Acara ini dibuka oleh sambutan dari ketua panitia  Ibu Apoteker Helen Arianna dan Ketua Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Cabang Kota Tangerang Selatan Bapak Apoteker Dany Kurniawan. 

Pemateri Pertama merupakan seorang Apoteker yang juga pengusaha, pemilik 12 Apotek Arroz Farma Group Lampung. Ia memberikan gelar dirinya Apt. Fahrur Rozi, Prof. Ph. Apt. Kata "Prof" bukan dalam makna arti sesungguhnya seorang Profesor tetapi dalam hal ini adalah Profesi, Sehingga dibacalah namanya Apoteker Fahrur Rozi, Profesi Pengusaha Apotek. Dari sini saja bisa terlihat bagaimana Pak Fahrur merupakan ia seseorang yang out of box. Dari pemaparannya kita mengetahui Empat Tips Jitu Bisnis Apotek. Tips pertama buka apotek dengan modal kecil, harga murah dan produk lengkap. Ia pun menyampaikan dari mana modal apotek didapatkan, yaitu dari Uang sendiri atau tabungan dan sumber lainnya yang dapat berasal dari BI atau IMF. BI bisa menjadi pemberi dana yang bisa memungkinkan dalam hal fleksibilitas waktu dan besarnya pembayaran cicilan. BI dalam hal ini bukan merupakan Bank Indonesia tetapi Bapak dan Ibu. Lagi-lagi ini merupakan plesetan yang narsum buat. 

Tips Kedua Penjualan Tanpa Resep Dokter tetapi tetap untung,maka dijual obat yang diperbolehkan diberikan tanpa resep dokter. Obat swamedikasi, kosmetik atau health care. Hal yang penting lagi adalah memilih lokasi apotek. Lokasi strategis antara lain dekat dengan Rumah Sakit atau Puskesmas, dekat Praktik Dokter, dekat Perumahan atau dekat Pasar atau Mall. Beberapa apoteknya didirikan diwilayah dekat pasar. 

Tips lanjutan ketiganya Bisa  membuka cabang apotek tiap tahun dengan kuncinya fokus dan niat kuat agar mampu membuka apotek baru. Tips keempat mengeksiskan apotek di Era BPJS ini, misalnya bergabung menjadi apotek jejaring. Slide ditutup dengan kalimat " Berani Memulai, Jangan Takut Gagal" dan "Kegagalan Sesungguhnya adalah Ketidakberanian Untuk Mencoba". 


#OneDayOnePost#Batch5

Monday, March 19, 2018

Tak Ada Judul



Biarlah kupendam rindu dalam sekam
agar tak membara dalam hati
biar wujudnya hilang dalam nyata
hilang pula dalam angan

Tak ada kalimat pujangga untuknya
yang remuk redam aku dibuatnya
hanya memori yang ada
tergores sebagai luka

Yakinku, tak akan pernah ada hari
ia menyadari ada sekeping hati
yang pilu merindu
karena angkuhnya...


#OneDayOnePost#Batch5


Sunday, March 18, 2018

Drama Perburuan Tiket Mudik


Lebaran serasa sudah dekat, pasca perburuan tiket di Minggu dini hari. Tepat jam 00 kami persiapkan semua jaringan, telfon rumah, netbook dan gawai. Semua disiapkan agar akses pencarian informasi mengenai tiket mudik lengkap. Ini tak hanya perihal pencarian tiket sementara tapi juga ini seperti sedang mengikuti lomba atau kompetisi. Siapa cepat dia dapat..., Merupakan rahasia umum, untuk mengejar tiket kereta saat lebaran memang kita harus start dari mulai satu detik sejak penjualan tiket dimulai, tepatnya 90 hari sebelum perjalanan dilakukan. Pikirku para pencari tiket seantero Indonesia melakukan hal yang sama dengan kami.

Tanggal 16 Juni diprediksi menjadi liburan kedua. Kami memilih tanggal itu untuk mudik ke Jawa bagian Timur. Maka mulai tanggal 18 Maret penjualan tiket sudah dilakukan.

Koneksi internet sudah tersedia, gawai saat itu berfungsi sebagai hotspot dan juga pembuka website. Website dapat diakses di www.kai.id. Delapan belas Maret 00 WIB website sudah dibuka, lanjut kami klik Stasiun asal, stasiun tujuan, tanggal keberangkatan, pasien dewasa atau anak-anak dan jumlah penumpang.

Semua isian sudah kami isi, malam itu paham kami maksimal pembelian tiket berjumlah empat orang. Pilihannya kedua orangtua, aku dan satu putriku berumur 7 tahun tiketnya dipesan melalui website yang dibuka di netbook. Diputuskan...tinggal satu anggota keluarga ini, suamiku. Ia diputuskan memesan tiket melalui website yang dibuka melalui gawai.

Tepat pukul 00 lewat 2 menit, dari empat kereta, tiganya sudah habis. Tinggalah satu kereta. Tanpa pikir panjang kami pilih kereta tersebut. Kecepatan mengetik, kecepatan jaringan internet dan kecepatan mengambil keputusan sangat sangat dibutuhkan pada saat itu. Karena itu semua bisa menjadi pencetak sejarah, agenda mudik kita bakal benar terlaksana atau tidak.

Empat tiket sudah dipesan melalui netbook dan satu tiket dipesan melalui gawai. Hingga sampailah pada satu masa, kami masih ingin merubah-rubah posisi duduk kami yang empat, karena ternyata kami terpisah dalam dua gerbong, kendatipun gerbongnya tak jauh, 4 dan 5. Komposisinya dua orang digerbong 4 dan dua orang digerbong 5.

Entah kenapa mungkin karena agar bisa duduk dalam satu gerbong,  tengah malam itu kami masih sempat mendiskusikan tentang posisi kursi dalam kereta, bahkan orangtua sempat menggambarkan denah kursi walau sebenarnya gambar sudah ada dalam website. Diskusi itu panjang dan tambah panjang, sedangkan waktu dan kesempatan kami terus berkurang. Hanya satu jam waktu yang diberikan dari mulai pesanan kita berhasil hingga pembayaran, sedangkan untuk.pilihan pembayaran apakah melakukan pembayaran via transfer, melalui toko retail seperti indo atau alfamart, melalui e-banking dll itu hanya diberikan beberapa menit saja.

Diskusi malah masih terus berlangsung, aku yang saat itu memesan tiket melalui gawai malah menyimak diskusi yang jika tak di cut akan terus berlanjut. Aku tak melihat bahwa sisa waktu sangat sedikit, sedangkan aku belum mengklik pilihan pembayaran. Sampai pada akhirnya pemesanan tiket suamiku gagal!

Segera aku ingatkan agar pemesanan tiket melalui netbook memilih jenis pembayaran yang diinginkan. Jelas aku membaca dilayar netbook bahwa sisa waktu satu menit lagi untuk memilih jenis pembayaran. Jika lewat maka pemesanan akan gagal !, agenda bisa runyam.

Ternyata diskusi berlanjut panjang karena ternyata, perpindahan kursipun berlangsung cepat. Yang semula kosong ketika kita klik langsung terbaca, kursi sudah dipesan orang. Pada akhirnya kami harus terima nasib, tetap terpisah dalam dua gerbong dengan komposisi 3 dan 1, itu dalam hitungan detik. Satu kursi di gerbong 4 tak berhasil dipindahkan.

Ingat kembali pemesanan satu tiket suamiku gagal karena terlalu lama memilih pilihan pembayaran. Kami coba buka kembali websitenya, dan...kereta yang sama sudah tiada lagi tiketnya, habis ludes !, ini berati ia tak bisa bersama dalam satu kereta. Drama dimulai, ada rasa sedih kesal karena merasa menyesal terlalu lama mengklik pilihan pembayaran saat itu dan senang karena empat tiket sudah berhasil dipesan.

Tak mau baper, segera kami cari lagi tiket pada tanggal itu, sisa kereta lain yang berangkatnya selisih dua jam lebih lama dari kereta pertama. Harga tiket lebih mahal dari pemesanan pertama, segeralah kami pesan. Isian biodata sudah selesai, berhasil pesan satu tiket, alhamdulillah...mungkin ini sudah jalan-Nya harus berangkat terpisah. Tapi aku masih penasaran benarkah tiket kereta pertama sudah habis?. Kami masih mengupayakan bertanya melalui telfon ke kai, dan jawaban sama bahwa tiket sudah habis. Niat selanjutnya bertanya lagj pada petugas di toko retail.

Lanjutnya adalah tahapan pembayaran pemesanan tiket melalui toko retail, kurang lebih jam 00 lewat 40 menitan kami mengendarai motor menuju toko retail terdekat. Pembayaran empat tiket segera dilakukan, mengingat deadline pembayaran sampai 01.13 WIB. Jika sampai terlewat gagal sudah agenda mudik.  Setelah selesai empat tiket, kami tak langsung membayar pemesanan satu tiket suamiku. Penasaran, aku coba tanyakan pada penjaga toko retail tiket kereta pada tanggal 16 Juni berangkat dan tujuan yang sama. Tak dinyana ternyata masih ada 35 kursi !!, bagaimana bisa??

Segera saja kami pesan satu tiket itu, kali ini tanpa memikirkan posisi kursi dan gerbong. Sudah cukup...yang terpenting bisa terangkut dalam kereta yang sama. Ternyata rizkinya dapat di gerbong 1.

Alhamdulillah...bisa berangkat mudik di hari lebaran kedua.

Tapi entah bagaimana pulang kembali ke Jakarta, masih dapat tiketkah kami ?!?

OneDayOnePost#Batch5

Saturday, March 17, 2018

Diary Aira 10 (Anggota Baru Keluarga)

Kontrakan Puri Hijau

Awal kumenempuh hidup baru bermula dari tempat ini, tempat ini dipilih karena dekat dengan tempat kerja kami berdua. Kami memutuskan untuk hidup pisah dari orang tua agar kami bisa belajar berumahtangga. Benar disampaikan "Menikahlah maka kau akan kaya" . Ya.... minimal beberapa perabotan yang tadinya kita tak punya menjadi punya. Sebut saja lemari pakaian, kompor dan beberapa peralatan dapur lainnya. Jikalaupun dulu punya itu adalah milik Bapak dan Ibu.

Tiap sore menjelang magrib matahari terbenam, aku memiliki tugas baru menyimak hafalan Qur'an Mas Wildan. Aku menyimaknya dengan Al Qur'an ditanganku. Hidangan teh menemani kami sampai magrib tiba.

Agenda masak menjadi agenda yang membuatku nervous !, seperti akan menghadapi sidang ujian skripsi. Malah Mas Wildan yang lebih terampil memasak, mengingat ia pernah tinggal dipesantren beberapa tahun sehingga terlatih sudah teknik memasaknya.

Enam bulan berselang, dokter menyatakan aku hamil, terlihat sudah dari alat USG
"Selamat Bu Aira dan Pak Wildan, bapak dan ibu akan menjadi orangtua". Hari demi hari kami jalani. Upayakan agar tiap hari ia mendengar bacaan surat-Nya. Jika sore datang, Mas Wildan pulang ia seakan bicara dengan janin dalam perutku, lalu ia membaca ayat-ayat-Nya. Si Bayi bergerak-gerak didalam perut seakan merespon bacaan Mas Wildan. Soleh Solehah Nak....ia diperkirakan lahir dipertengahan bulan ramadhan.

Ramadhan tiba, hari perkiraan lahiran semakin dekat. Beberapa perlengkapan sudah disiapkan. Malam menjelang jam 21.00 sakit sudah mulai aku rasakan diperut sampai menyebar ke pinggang belakang. Sakit...sakit sekali...Malam itu juga kami pergi ke Bidan terdekat, setelah menunggu hampir lima jam pembukaan sempurna, bayi itu dilahirkan...seorang putra yang kemudian kami namakan Fiqrul Ilmi. Doa kami ia menjadi anak yang soleh dan menjadi penyejuk mata kami...aamiin...


                                                                    The End

OneDayOnePost#Batch5#TantanganCerbung10


Diary Aira 9 ( Sah Sudah ! )

Hari ini menjadi salah satu hari bersejarahku. Pagi gelap aku sudah bersiap, perias pengantin sudah tiba, aku sudah siapkan diri amunisi jika sang perias mau "merubahku". Bentuk alis terutama, ambil cerita dari kisah temanku, sang perias biasanya akan menawar membabat habis alis kita agar ia dengan bebas berkarya diatas wajah kita. Alhamdulillah sang perias mau mengerti dan mengabulkan permintaanku. Sederhana saja riasannya itu pintaku. Baju Pengantin nuansa putih untuk ijab sudah aku kenakan.





                                                     picture from www.rebanas.com



Matahari munculkan sinarnya, seperti memberi tanda padaku bahwa acara  ucap janji itu semakin dekat. Mitsaqon ghaliza yang bahkan dengannya Arasy mampu bergetar. Malam terakhir Mas Wildan menghubungiku melalui pesan di gawai 
" Bismillah semoga besok Allah lancarkan niat baik kita, Aira"
'Aamiin..." jawabku singkat 

Semua sudah siap, yang menjadi MC seorang temanku memberi aba-aba bahwa acara dimulai. Diawali dengan pembacaan ayat-Nya tentang pernikahan, Al Qur'an Surat Ar Rum. Beberapa rangkaian telah dilaksanakan, saatnya akad itu diucapkan. Mas Wildan mengenakan jas dan peci berwarna putih untuk acara akad ini duduk sudah diruang tamu berhadapan sudah dengan Bapak. Aku melihatnya sekilas dari kamar. 

Pembawa acara memberikan tanda agar Mas Wildan mulai membacakan maharnya. mahar yang aku minta yaitu Surat Al Insan. Surat Al Insan yang berarti Manusia adalah surat ke-76 dalam Al Qur'an. Surah ini terdiri dari 31 ayat. Dalam surat ini berkisah tentang Eksistensi Allah dalam penciptaan manusia, Penciptaan manusia atas kehendak-Nya dan DIA tidak menciptakan manusia secara sia-sia, melainkan untuk mengujinya. Kepadanya DIA berikan manusia berupa penglihatan dan pendengaran, agar bisa taat pada-Nya, dilengkapi maknanya akan ganjaran bagiorang-orang yang syukur pada-Nya dan yang kufur pada-Nya. Aku sambil menyimak bacaannya dikamar, campur baur rasaku khawatir ada ayat yang terlupa. Alhamdulillah surat itu dibacakan secara lancar oleh-Nya dan dilanjutkan pembacaan ijab kabul. 

"Alhamdulillah, Sah !!" ucap penghulu diruang tamu. Aku dan semua yang hadir mengucapkan hamdalah. Resmi sudah detik ini aku mulai menjadi istri dari Mas Wildan. 

Pada hari itu banyak sekali tamu yang hadir untuk memberi do'a  dan restu, tak lupa Mba Mirna yang senang sekali melihatku, ia yang mengetahui kisahku dan Mas Wildan sejak awal.

--------------------------------to be continue------------------------------------

OneDayOnePost#Batch5#TantanganCerbung 9

Diary Aira 8 (Ku Pinang Kau Dengan Bismillah)






picture from www. simfonikehidupan.wordpress.com

Siang menjelang sore, akhirnya aku berhasil bicara dengan Mas Wildan, aku mencoba menenangkan diri setelah terkaget karena ada sosok perempuan yang menjawab telfonku saat aku menghubungi Mas Wildan. Pikiranku sudah campur aduk saat itu, saat genting seperti itu berkecamuk suudzon. Aku berfikir ia tak akan datang siang itu ditambah saat aku mendengar suara yang menjawab telfonku aku fikir ia adalah laki-laki yang sudah beristri!

"Maaf Aira, aku dan rombongan tersasar jauh, mobil kami keluar tol yang salah sehingga menjauhi arah rumahmu...kira-kira 20 menit lagi kami sampai...mohon ditunggu!", Mas Wildan menjawab dengan panik

"Astagfirullah Mas...kenapa ngga ngabari dari tadi?"
"Handphoneku lowbatt dan sejak tadi mengarahkan jalan pada supir mobil ini, ini gunakan handphone adikku Isna, mohon ditunggu Aira, sampaikan maafku pada Bapak dan Ibu" tutupnya.

"Baik Mas, aku menunggu..."

Hampir menjelang ashar rombongan akhirnya datang. Lega rasaku serta Bapak dan Ibu. Acara perkenalan keluarga dibuka dengan sedikit formal oleh adik Ibu, Om Sapta. Dikenalkan awal dari keluargaku dan dilanjut dengan keluarga Mas Wildan. Juru bicara dari pihak keluarga Mas Wildan diwakili oleh Pamannya, ia juga menyatakan bahwa datangnya keluarga besar untuk mengkhitbahku.

Disampaikan oleh Om Sapta bahwa keputusan ada padaku. Semua hadirin memandangiku, akankah aku menerima lamaran dari Mas Wildan. Aku mengangguk tanda setuju.  Terlihat Bapak dan Ibu serta yang hadir merasa lega.

"Alhamdulillah...berati tahap selanjutnya tinggal kita pastikan kapan akad akan dilaksanakan" tambah Om Sapta sebagai pemandu acara saat itu. Diputuskan dua bulan mendatang akad itu dilaksanakan


to be continue

#OneDayOnePost#Batch5#TantanganCerbung7

Realize a real

Jika lamat lamat senja mengantarkan kata perpisahan  Disitulah sebenarnya rindu menjadi satu bersama sendu  Perihalnya tak nya...