Posts

Showing posts from October, 2018

Kapan Kumaknai pagi?

Image
siapa peduli aku apalah aku tak bernama tapi aku bernyawa hilang bersama angin dan masa lalu semu semua, tak ada yg nyata semua fana dan tampak melelahkan aku terpatri sendiri bersama kata dan aksara tak ada pujangga yang balas aksara atau asmara aku lebam sendiri bersama perih dan jenuh yang melanda mengotori kalbu kapan aku bisa memaknai pagi?

Waiting for the Time

Image
Ya Rabb...berapa mentari terbit lagi harus aku temui berapa jauh lagi jarak yang ditempuh jenuh sudah...jemu sudah...lelah sudah... Aku sampai titik nadirku coba bertahan dan harus terus bertahan sampai aku temukan jalan.. Rabb...ridhoi... Sebelum kau ambil ruh dalam jasad ini...

jenuh

Image
Karena hujan selalu membawa kisah pilu itu ia tersimpan di awan gelap kelabu sampai titik jenuh ia jatuhi airnya ke bumi tanpa kata tanpa suara hanya ada dalam bentuk air mata dan scene penuh kepedihan anggapnya ia tak bernyawa lagi walau ia bernama

Fix

Image
Biar saja berserak serampangan memori itu biar puas dicaci masa lalu luka yang menganga tiada lagi penawarnya sedikitpun tiada hiduplah dengan hidupmu jangan jadi bayang semu menjelma pilu dan sedu sedan karena waktu terlalu berharga terbuang sia bayangmu kehilangan makna tanpa arti

Mati rasa

Image
Ada jasad yang terbujur kaku karena merasa tak diberi hati Ada jasad yang terbujur kaku meratapi rindu yang menghunus lurus Kita sedang bertahan dalam ikatan Onak dan duri harus diterjang Tak peduli rasa, air mata bahkan darah sebagai saksi Hingga terkadang mati rasa Hanya ada satu jalan, bertahanlah... karna IA selalu ada bersama dengan yang sabar...

Sembilu Rindu

Image
Kukutuki saja rindu yang menjalar disekujur tubuh ini Jangan biarkan jasad terbujur kaku Sedang ia disana membisu Tak dirundung sembilu rindu Kecam saja bayangannya Jika muncul pada cerminnya Pecahkan biar porak poranda Dan dicaci rasa

Merenda Cerita Hampa

Image
Perlahan namun pasti aku tiba di penghujung bayangnya hingga tak nampak lagi sisi gelapnya kenangan ternyata bisa kuberangus dengan ego aku ku karna ego nya tak lebih kuat dari ku Hanya aku tau, jikalau kuinjakkan kakiku ditanah itu langsung memori itu bisa menerkam ganas selimuti diri hingga malam yang dingin terasa hangat hanya angin yang bisa menolong membawa terbang kenangan hilang bersama dengan rindu dan amarah aku tak pernah nelangsa tanpanya