Posts

Showing posts from March, 2018

Diam dalam Kata

Image
Kuuntai saja rasa ini Tapi tak ingin kusampaikan Kendatipun selalu bayangnya hadir Seakan terus memanggil Tapi ia hanya beku Diam seribu bahasa dan kata Satu kata saja yang terkadang ada Tak menjawab galaunya rasa Rasa ini masih ada saja Tak pernah paham kenapa Aku mau buyarkan saja Tak perlu tanya kenapa

Makna Sendiri

Dengan sendiri, aku rasakan begitu bermaknanya denganmu Dengan sendiri aku mengingat kembali saat menantimu ditemani banyak purnama Dengan sendiri, kurasa berhargamu dengan sendiri, kuingat lagi tujuan itu.....Allahu rabbulizzati

Kisah di Bumi ODOP

Image
06.30 WIB, 14 Januari 2018 Bunyi pesan masuk di aplikasi Whatsapp di gawai Merk Oppo A37 "Selamat pagi calon penulis Indonesia, kami dari panitia ODOP Batch 5, mau memberikan kesempatan kedua bagi teman-teman yang sudah daftar kemarin namun belum sempat menulis dan menyetor ke PJ". "Karena syarat mutlak masuk ODOP ini adalah dengan menulis salah satunya, jadi, kalau kamu memang mau banget jadi penulis dan mau bergabung dengan kami, harus siap menulis bebas tentang apa saja minimal 100 kata, deadline hari ini 14 Januari 2018 pukul 15.00 WIB" ternyata salah satu pengurus ODOP yang alhamdulillah memberikan kesempatan lagi pada pendaftar yang belum menyetorkan tulisan, sebagai syarat pendaftaran masuk grup ODOP. Aku yang pada saaat itu tak yakin jika pendaftaran sebagai member ODOP berhasil atau tidak, sungguh ragu-ragu. Maka tak kukerjakan tugas setoran itu. Alhamdulillah, ternyata para Pije ODOP memberikan kesempatan lanjutannya, tak disia-siak...

Kuatkanku

jika kau tak kuat maka bertahanlah jika kau cukup kuat maka bertahanlah jika kau sangat kuat maka bertahanlah Saat ini hanya itu yang ada ingat kembali tujuan akhir Kini belum ada jalan yang bisa dilalui tapi bukan brati hilang begitu saja Pasti ada jalan-Nya Terbaik menurut-Nya Waktu dan jarak yang ditempuh Sebanyak kalam-Nya diucap seharusnya Hati...jangan lebur... karenanya aku bertahan

Empat Tips Jitu Bisnis Apotek, sebuah Materi Seminar dari Fahrur Rozi, Apt

Image
Minggu, 11 Maret 2018 dilaksanakan Seminar dan Workshop " Be Enterpreneur Pharmacist, Why Not ?", acara ini diadakan oleh Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Cabang Kota Tangerang Selatan. Acara diadakan di Gedung Titan yang terletak di kawasan Bintaro. Berlangsung mulai sekitar pukul 09.00 WIB sampai dengan 17.00. Hadir tiga pembicara pengusaha yang berlatar belakang Apoteker dan satu panelis dari Dinas UMKM Kota Tangerang Selatan. Acara ini dibuka oleh sambutan dari ketua panitia  Ibu Apoteker Helen Arianna dan Ketua Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Cabang Kota Tangerang Selatan Bapak Apoteker Dany Kurniawan.  Pemateri Pertama merupakan seorang Apoteker yang juga pengusaha, pemilik 12 Apotek Arroz Farma Group Lampung. Ia memberikan gelar dirinya Apt. Fahrur Rozi, Prof. Ph. Apt. Kata "Prof" bukan dalam makna arti sesungguhnya seorang Profesor tetapi dalam hal ini adalah Profesi, Sehingga dibacalah namanya Apoteker Fahrur Rozi, Profesi Pengusaha Ap...

Tak Ada Judul

Image
Biarlah kupendam rindu dalam sekam agar tak membara dalam hati biar wujudnya hilang dalam nyata hilang pula dalam angan Tak ada kalimat pujangga untuknya yang remuk redam aku dibuatnya hanya memori yang ada tergores sebagai luka Yakinku, tak akan pernah ada hari ia menyadari ada sekeping hati yang pilu merindu karena angkuhnya... #OneDayOnePost#Batch5

Drama Perburuan Tiket Mudik

Image
Lebaran serasa sudah dekat, pasca perburuan tiket di Minggu dini hari. Tepat jam 00 kami persiapkan semua jaringan, telfon rumah, netbook dan gawai. Semua disiapkan agar akses pencarian informasi mengenai tiket mudik lengkap. Ini tak hanya perihal pencarian tiket sementara tapi juga ini seperti sedang mengikuti lomba atau kompetisi. Siapa cepat dia dapat..., Merupakan rahasia umum, untuk mengejar tiket kereta saat lebaran memang kita harus start dari mulai satu detik sejak penjualan tiket dimulai, tepatnya 90 hari sebelum perjalanan dilakukan. Pikirku para pencari tiket seantero Indonesia melakukan hal yang sama dengan kami. Tanggal 16 Juni diprediksi menjadi liburan kedua. Kami memilih tanggal itu untuk mudik ke Jawa bagian Timur. Maka mulai tanggal 18 Maret penjualan tiket sudah dilakukan. Koneksi internet sudah tersedia, gawai saat itu berfungsi sebagai hotspot dan juga pembuka website. Website dapat diakses di www.kai.id. Delapan belas Maret 00 WIB website sudah dibuka, la...

Diary Aira 10 (Anggota Baru Keluarga)

Kontrakan Puri Hijau Awal kumenempuh hidup baru bermula dari tempat ini, tempat ini dipilih karena dekat dengan tempat kerja kami berdua. Kami memutuskan untuk hidup pisah dari orang tua agar kami bisa belajar berumahtangga. Benar disampaikan " Menikahlah maka kau akan kaya " . Ya.... minimal beberapa perabotan yang tadinya kita tak punya menjadi punya. Sebut saja lemari pakaian, kompor dan beberapa peralatan dapur lainnya. Jikalaupun dulu punya itu adalah milik Bapak dan Ibu. Tiap sore menjelang magrib matahari terbenam, aku memiliki tugas baru menyimak hafalan Qur'an Mas Wildan. Aku menyimaknya dengan Al Qur'an ditanganku. Hidangan teh menemani kami sampai magrib tiba. Agenda masak menjadi agenda yang membuatku nervous !, seperti akan menghadapi sidang ujian skripsi. Malah Mas Wildan yang lebih terampil memasak, mengingat ia pernah tinggal dipesantren beberapa tahun sehingga terlatih sudah teknik memasaknya. Enam bulan berselang, dokter menyatakan aku hamil,...

Diary Aira 9 ( Sah Sudah ! )

Image
Hari ini menjadi salah satu hari bersejarahku. Pagi gelap aku sudah bersiap, perias pengantin sudah tiba, aku sudah siapkan diri amunisi jika sang perias mau "merubahku". Bentuk alis terutama, ambil cerita dari kisah temanku, sang perias biasanya akan menawar membabat habis alis kita agar ia dengan bebas berkarya diatas wajah kita. Alhamdulillah sang perias mau mengerti dan mengabulkan permintaanku. Sederhana saja riasannya itu pintaku. Baju Pengantin nuansa putih untuk ijab sudah aku kenakan.                                                      picture from www.rebanas.com Matahari munculkan sinarnya, seperti memberi tanda padaku bahwa acara  ucap janji itu semakin dekat. Mitsaqon ghaliza yang bahkan dengannya Arasy mampu bergetar. Malam terakhir Mas Wildan menghubungiku melalui pesan di gawai  " Bismillah semoga besok Allah la...

Diary Aira 8 (Ku Pinang Kau Dengan Bismillah)

Image
picture from www. simfonikehidupan.wordpress.com Siang menjelang sore, akhirnya aku berhasil bicara dengan Mas Wildan, aku mencoba menenangkan diri setelah terkaget karena ada sosok perempuan yang menjawab telfonku saat aku menghubungi Mas Wildan. Pikiranku sudah campur aduk saat itu, saat genting seperti itu berkecamuk suudzon. Aku berfikir ia tak akan datang siang itu ditambah saat aku mendengar suara yang menjawab telfonku aku fikir ia adalah laki-laki yang sudah beristri! " Maaf Aira, aku dan rombongan tersasar jauh, mobil kami keluar tol yang salah sehingga menjauhi arah rumahmu...kira-kira 20 menit lagi kami sampai...mohon ditunggu!", Mas Wildan menjawab dengan panik " Astagfirullah Mas...kenapa ngga ngabari dari tadi ?" " Handphoneku lowbatt dan sejak tadi mengarahkan jalan pada supir mobil ini, ini gunakan handphone adikku Isna, mohon ditunggu Aira, sampaikan maafku pada Bapak dan Ibu " tutupnya. " Baik Mas, aku menunggu ......

Diary Aira 7 (Diakah untukku?)

Image
picture from www.gambar-muslimah.blogspot.com Dua hari berlalu sejak malam itu, tanpa putus tiap malam aku menemui-Nya meminta bantu jawab-Nya. Ya Rabb jika ia baik untukku maka teguhkanlah hatiku...itu terua yang aku ucap dalam doaku. Sabtu malam, tiga hari berlalu. Aku akan memberikan kabar pada Mba Mirna bahwa aku melanjutkan proses ini. Aku ambil gawaiku diatas laci. Kuawali dengan salam dan menyampaikan "Assalamualaikum...Mba bismillah aku melanjutkan proses ini..." tak lama berselang Mba Mirna langsung menjawab pesanku "Waalaikumsalam...Alhamdulillah...,Wildanpun sudah info ke Mba kemarin malam bahwa iapun akan melanjutkan proses ini" aku membacanya dan serasa tak bisa kuungkap dengan kata-kata. Proses awal sudah aku lalui. Moga IA lancarkan prosesnya jika memang Mas Wildan terbaik untukku. Gawaiku kembali berbunyi, lanjutan pesan Mba Mirna "Aira, nanti tunggu info jadwal dari Wildan kapan ia akan datang menemui orangtuamu" " b...

Diary Aira 6 (Ketika Cinta Bertasbih)

Image
                                                           picture from  http://inelettysia94.blogspot.co.id Perumahan Graha Utama, 19.37 WIB Mba Mirna menyambutku didepan rumah nya, ia tau aku mengendarai motor. Ia menunggu didepan rumah untuk memastikan aku datang dengan selamat sampai  rumahnya. Senyumnya mengembang  entah karena mengimbangi senyumku atau karena rasa  senang beliau akan agenda pertemuan hari ini, entahlah...yang penting aku sudah sampai  rumahnya dengan selamat tak kurang suatu apapun. Ia mempersilahkan aku m...

Diary Aira 5 (Persiapan Pertemuan Pertama)

Image
Selasa nanti malam, Mba Mirna mengagendakan pertemuanku dengan Mas Wildan, ah...menyebut namanya saja bergetar rasa hati ini. Seperti apa sosoknya kelak. Pertanyaan apa yang akan dilontarkannya, apakah aku cocok dengannya dan dia cocok denganku, banyak sekali lintasan fikiranku, rasanya tak percaya aku akan sampai pada tahap ini setelah bertahun penantian. Ya Rabb...semua kupasrahkan padamu, kuulang lagi doaku dalam hati "Jika ia baik untukku maka dekatkanlah, jika ia tak baik untukku maka jauhkanlah". Matahari telah menenggelamkan dirinya, awan senja berwarna oranye lengkap dengan gurat-gurat hitam melengkapi syahdunya hadir malam. pertemuanku sehabis isya dirumah Mba Mirna akan jadi pertemuan bersejarah dalam hidupku. Sejak siang hari aku sudah izin pada bapak dan ibu untuk pergi kerumah Mba Mirna, belum terpikirkan akan naik apa aku kesana. Menjelang magrib aku baru bingung dengan apa aku pergi kesana, ada motor sygma keluaran Yamaha milik ibu, tapi...suda...

Diary Aira 4 (Keputusan Besarku)

02.32, jam didinding menunjukkan angka itu, waktu berjalan begitu cepat sekali. Diluar masih hujan deras, suara airnya terdengar menjatuhi genting atas kamarku, sesekali ada gemuruh dan kilatan petir. Suasana sepi, aku masih masih berdiam dudul diatas sajadahku memegang map coklat berisi biodata seseorang. Dua lembar kertas berisi biodata itu sudah kubaca. Wildan Akhtar namanya, lelaki kelahiran Salatiga 29 tahun yang lalu. Anak pertama dari lima bersaudara. Memiliki dua adik laki-laki dan dua adik perempuan. Kedua orangtuanya masih lengkap tinggal di Salatiga. Pekerjaan kini sebagai pengajar di SMP dan tinggal dikost yang jaraknya tak jauh dari sekolah, cukup berjalan kaki setauku. Pendidikan formalnya sampai tingkat atas dihabiskan diSalatiga. Sampai dengan melanjutkan pendidikan tinggi UIN Jakarta. Tertulis selanjutnya pendidikan nonformal yang pernah ditempuhnya, Pesantren Tahfidz Qur'an di ujung Kabupaten Bogor, Manba'ul Furqon namanya. Mataku terus fokus membaca ...

Diary Aira 3 (Proses mengenalnya)

Sepertiga malam, Februari 2007 Malam itu aku awali dengan dua rakaat menemui-Nya. Hening hanya terdengar suara angin berdesir diluar, gerimis menambah dinginnya malam itu. Malam itu aku minta-Nya untuk berikan petunjuk. Jika suatu hal itu baik untukku, maka dekatkan dan mudahkanlah, jika suatu hal itu tak baik maka jauhkanlah. Bayanganku langsung lekat pada map coklat yang diberikan Mba Mirna tadi sore padaku. Aku tak berani membukanya langsung. Kuputuskan untuk membukanya malam itu. Map coklat yang sedari tadi keberadaannya membuatku gelisah sepanjang jalan. Berisi biodata seorang laki-laki yang tadi pagi Mba Mirna infokan. Mungkinkah ia seseorang yang adanya untuk dampingiku, iakah sosok imam yang aku tunggu, iakah calon dari anak-anakku kelak?, iakah...iakah... Berjalan pelan aku menuju tas hitamku, map coklat itu ada didalamnya... kamar 3x3 itu serasa jauh rasanya, tiap langkahku diiringi bunyi jam yang berdetak, sampai serasa aku mendengar jantungku berdegup...aku gugup... ...

Diary Aira 2 (Menjemput Hidayah)

Pagi hening, sepupuku yang kebetulan bekerja disalah satu koran harian terbitan Jakarta telfon menjelang subuh. Ia biasa begadang untuk mengejar deadline koran tersebut naik cetak. Andy namanya, dia menginfokan kalau namaku ada dalam daftar peserta ujian masuk perguruan tinggi negeri. Aku tembus di Jurusan  Kimia Universitas Negeri Jakarta, disinilah proses hijrahku dimulai... Saat di level Sekolah Menengah Atas aku sudah sering mengikuti berbagai kegiatan islam yang diadakan Forum Remaja Masjid yang ada dikomplek rumah. Ta'lim, Tafakur Alam, Bakti Sosial dan Mentoring. Mengikuti mentoring dengan salah satu pembimbingku Mba Ana namanya, walau terkadang hanya aku saja muridnya yang hadir dan belum diadakan tiap pekan, aku sangat semangat mengikuti.  Ketertarikanku pada islam dimulai saat duduk dikelas dua SMA, salah satu tetangggaku yang aktif di Forum Remaja Islam Sunda Kelapa, mengajakku mengikuti semacam pesantren kilat selama 3 hari saja. Nah... berbekal niat dan...

Diary Aira 1 (memaknai setiap skenario-Nya)

Image
                                                                                Aira Namaku Aira Nada, orang biasanya memanggilku dengan kata awal namaku, Aira..., aku anak pertama dari dua bersaudara. Memiliki satu adik laki-laki, selisih umur kami 5 tahun. Aku lahir di satu sudut kota kecil Jakarta pada pertengahan Mei 1990.  Bapakku asli  Jawa Timur tepatnya Madiun, beliau lahir pada awal April tahun 1963an, usia beliau kini 50 tahunan. Dikenal biasa dengan nama Pak Mo dari nama beliau Mohtar. Bapak datang ke Jakarta sejak akhir tahun 70an, bekerja sebagai pegawai negara di bilangan Jakarta Pusat sampai dengan sekarang. Bapak termasuk orang yang ulet, serius dan kadang protektif terhadap anaknya. Mulai dari sekolah yang jaraknya tidak boleh jauh dari rumah karena a...

Makna Tertukarnya Dua Jiwa

Image
"Wuishhh...seketika sekelebat sinar datang didepan meja makan pagi itu" Kania gadis cilik kelas 2 SD itu kaget bukan kepalang, ia mendapati dirinya ada didalam diri ibunya, wanita usia hampir 40 tahunan. Seragam yang dikenakannya berwarna biru, seragam ibunya sebagai pegawai Bank dibilangan Jakarta Selatan.  Disudut ruang lain, Mirna namanya, seorang wanita terkaget, punggungnya terasa berat begitu juga dengan sepatunya, berat ketika melangkah, bertambah kaget lagi saat tau berat dipunggungnya adalah karena ia sedang menggendong tas ransel dan sepatu kets yang berat serta susah saat digunakan untuk melangkah. Itu sepatu yang ia belikan untuk anaknya satu bulan lalu di Pasar Gembrong dekat rumah.  " Ah...sabar sekali anakku menggunakan sepatu ini, ia tak protes bahkan gembira saat si aku membelikannya, gembira sekali karena saat digunakan lampu sepatu itu menyala" .  Keduanya bertemu diruang makan, tak berdaya atas tertukarnya diri mereka. Me...