Friday, March 23, 2018

Kisah di Bumi ODOP






06.30 WIB, 14 Januari 2018

Bunyi pesan masuk di aplikasi Whatsapp di gawai Merk Oppo A37
"Selamat pagi calon penulis Indonesia, kami dari panitia ODOP Batch 5, mau memberikan kesempatan kedua bagi teman-teman yang sudah daftar kemarin namun belum sempat menulis dan menyetor ke PJ".
"Karena syarat mutlak masuk ODOP ini adalah dengan menulis salah satunya, jadi, kalau kamu memang mau banget jadi penulis dan mau bergabung dengan kami, harus siap menulis bebas tentang apa saja minimal 100 kata, deadline hari ini 14 Januari 2018 pukul 15.00 WIB"

ternyata salah satu pengurus ODOP yang alhamdulillah memberikan kesempatan lagi pada pendaftar yang belum menyetorkan tulisan, sebagai syarat pendaftaran masuk grup ODOP. Aku yang pada saaat itu tak yakin jika pendaftaran sebagai member ODOP berhasil atau tidak, sungguh ragu-ragu. Maka tak kukerjakan tugas setoran itu.

Alhamdulillah, ternyata para Pije ODOP memberikan kesempatan lanjutannya, tak disia-siakan kesempatan itu, langsung saja kutulis puisi tentang putriku, Segera saja pada pukul 11.51 aku kirimkan ke salah satu Pije ODOP yang sekarang baru diketahui bernama Mas Tian.Tapi kebanyakan orang pada awalnya men-save dengan nama "Mas ODOP", pun aku begitu.

Tak lama dimasukkanlah aku dalam grup Whatsapp "ODOP Batch 5". Riuh gawai dimulai, karena sesi pertama adalah perkenalan, beranggotakan ratusan orang di grup tersebut yang berasal dari penjuru Indonesia.

Ada tiga grup WA dibuat kemudian. Satu grup besar untuk kuliah umum kepenulisan, kuliah diselenggarakan dimalam hari skitar jam 20.00. Pemateri keren-keren hadir di sesi ini berbagi ilmu tentang kepenulisan, dilengkapi oleh tanya jawab dipandu moderator yang oke.

Grup kedua adalah Sharelink, tempat kita berbagi link blog tulisan kita, merupakan tugas harian wajib. Sesuai judul grupnya One Day One Post. Sharelink juga memudahkan anggota ODOP lain membaca tulisan kita.

Grup ketiga grup kecil, grup untuk bedah tulisan. Hanya beranggotakan beberapa belas orang saja. Di grup inilah setiap kita wajib memberikan link tulisan yang akan dibedah. Bedah mulai dari cara penulisan yang baik sesuai PUEBI sampai dengan ide cerita. Tiap anggota akan dimintakan saran dan kritik terhadap tulisan yang sedang di bedah. Qadarullah aku masuk dalam grup kecil yang bernama Bumi.

Didalamnya juga ada beberapa mentor yang selalu membimbing dan memberi support. Ada Mba Wiwid, Mas Wakhid, Mba Lia, Mba Nisya, Mas ODOP Tian dan Mas Kepak Sayap Sang Garuda.

Bersama digrup itu selama kurang lebih dua bulan, luar biasa berkesannya. Dalam hal menyelesaikan tugas tulisan perhari, baru bisa dimulai sekitar pukul 22.00 dengan netbook, punya bocil yang kadang minta ditemani tidur, mengakibatkan ikut ketiduran, dan terkaget karena ingat belum menyelesaikan tugas tulisan harian. Yang menggembirakan jika si bocil justru mengingatkan agar aku ODOP dulu. Ia tak apa tidur sendiri. Alhamdulillah..., ternyata ada pengaruhnya juga ke kemandirian anak, dan ia juga jadi punya cita-cita membuat blog lalu menulis.

Terkadang hutang tulisan juga pernah kulakukan. Menyelesaikan sampai terpejam mata didepan netbook juga menambah daftar macam "dosa" yang pernah dilakukan, belum lagi huruf yang kadang typo diketik, alur cerita yang ala-ala ngga enak dibaca atau ngga sinkron antara picture atau judul yang digunakan dengan isi tulisan, menjadi silent reader saja dan kadang tak aktif dalam diskusi grup. Mohon dimaafkan...

Dibalik itu semua, para mentor luar biasa tetap mendampingi, mensupport, menghidupkan grup, memberikan banyak ilmu, memberi saran dan masukan serta mengapresiasi. Itu yang istimewa, karena sebagai pendatang baru, tak percaya diri juga jika tulisan dibaca orang lain, tapi para mentor tetap mengapresiasi dan menghargai karya tulisan yang dihasilkan. Melalui komentar yang ditinggalkan di sebuah tulisan, bagiku itu ibarat pumping the spirit. Menambah semangat menulis, karena merasa bersyukur ada yang mau membaca hasil tulisanku.

Kini setelah hampir dua bulan kebersamaan dalam grup kecil yang bernama Bumi, kami dikembalikan dalam grup besar ODOP batch 5. Grup Bumi sudah dibubarkan, tapi kisah cerita kami hidup di Bumi akan tetap hidup dalam ingatan dan kenangan.

Kelak suatu saat kami merindukan masa di Bumi itu. Merindu para mentor dan anggotanya juga aktivitas didalamnya...semua indah...
Nanti,  hanya satu cara sampaikan rindu...dengan do'a...
Semoga tiap huruf dan kata yang dituangkan kita semua kedalam tulisan bermakna kebaikan dan membawa kepada kebaikan yang lain...aamiin...

Terima kasih kepada founder Bang Syaikha, Mentor dan Member ODOP
                                    ODOP it's not only community but also a Family !!



#OneDayOnePost#Batch5#Farewell#SemogaLulus







No comments:

Post a Comment

Realize a real

Jika lamat lamat senja mengantarkan kata perpisahan  Disitulah sebenarnya rindu menjadi satu bersama sendu  Perihalnya tak nya...