Sunday, March 4, 2018

Pengalaman menjadi Momod di Bumi

Tangerang, tengah hari
gawaiku berbunyi, ada pesan melalui whatapps masuk, nomornya tak tersave
"Mba Ratih...nanti malam bisa jadi momod ngga untuk bedah tulisan Mas Adi?"

begitu pesan yang masuk, tampil foto di profil pengirim pesan, muslimah berjilbab biru tampak belakang.
"Ini Mba Nisa",  reflek aja yang terlintas namanya, salah satu mentor di grup Bumi yang setiap hari muncul dan paling sering dicari sama ketua kelas Pak Wa li.

" Oke siap...mohon diinfokan apa saja ya Mba tugasnya?"
"Membuka kelas bedah tulisan"
deal sudah aku menerima tugas malam itu, tak dinyana...sore hari menjelang matahari terbenam aku baru saja ingat kalau nanti malam akan ada pengajian ibu-ibu dirumah orangtua.

Pengajian yang rutin diadakan setiap Kamis malam Jumat ba'da magrib, biasanya dihadiri oleh sekitar 20 orang ibu yang tinggal di daerah sekitar rumah. Eksistensi pengajian ini bisa dijempoli, berdiri sejak awal tahun 2000an. Kendatipun guru pendiri pertama baru saja wafat sekitar setahun yang lalu, pengajian ini tetap berjalan. Estafet dakwah sebagai pengajar diteruskan oleh salah satu anggota pengajian.

" Mba maaf...aku baru inget kalo ada pengajian ibu-ibu dirumah orangtua"
"Bisa ngga ya tugas sebagai moderatornya diganti dulu?"
tawarku melalui whatapps ke Mba yang aku pikir Mba Nisa

" Sebentar ya Mba coba dicari"
"Wah...belum ada yang bisa gantiin"
itu balasan dari Mba yang aku pikir Mba Nisa. Aku maklum karena waktu sudah mendekati jam 8 malam saat bedah tulisan dimulai. Aku putuskan untuk tunaikan saja tugas malam itu semampuku.
" Oiya udah ngga apa-apa Mba, aku coba tapi maaf sambil nyambi-nyambi ya"

Deal sudah malam itu, satu persatu ibu-ibu peserta pengajian hadir, pembacaan al fatihah, yaasin, rawi dan do'a dibacakan. Mataku terus saja tak lepas dari jam bentuk lingkaran yang menempel didinding. Seakan berhitung mundur menuju jam 8. Aku membayangkan apa yang akan terjadi ditepat pukul delapan. Karena prediksiku pada angka 8 itu mulai juga hidangan malam untuk pengajian disiapkan dan dikeluarkan. Aku pandangi saja banyak mangkok kecil yang sudah diisikan mie dan sawi, iya...hidangan malam itu memang bakso, pas dikala gerimis suasana...
Queshera sera...whatever will be...will be...
begitu ucapku dalam hati.

-----------to be continue---------
OneDayOnePost#Batch5

1 comment:

Realize a real

Jika lamat lamat senja mengantarkan kata perpisahan  Disitulah sebenarnya rindu menjadi satu bersama sendu  Perihalnya tak nya...