Saturday, March 17, 2018

Diary Aira 9 ( Sah Sudah ! )

Hari ini menjadi salah satu hari bersejarahku. Pagi gelap aku sudah bersiap, perias pengantin sudah tiba, aku sudah siapkan diri amunisi jika sang perias mau "merubahku". Bentuk alis terutama, ambil cerita dari kisah temanku, sang perias biasanya akan menawar membabat habis alis kita agar ia dengan bebas berkarya diatas wajah kita. Alhamdulillah sang perias mau mengerti dan mengabulkan permintaanku. Sederhana saja riasannya itu pintaku. Baju Pengantin nuansa putih untuk ijab sudah aku kenakan.





                                                     picture from www.rebanas.com



Matahari munculkan sinarnya, seperti memberi tanda padaku bahwa acara  ucap janji itu semakin dekat. Mitsaqon ghaliza yang bahkan dengannya Arasy mampu bergetar. Malam terakhir Mas Wildan menghubungiku melalui pesan di gawai 
" Bismillah semoga besok Allah lancarkan niat baik kita, Aira"
'Aamiin..." jawabku singkat 

Semua sudah siap, yang menjadi MC seorang temanku memberi aba-aba bahwa acara dimulai. Diawali dengan pembacaan ayat-Nya tentang pernikahan, Al Qur'an Surat Ar Rum. Beberapa rangkaian telah dilaksanakan, saatnya akad itu diucapkan. Mas Wildan mengenakan jas dan peci berwarna putih untuk acara akad ini duduk sudah diruang tamu berhadapan sudah dengan Bapak. Aku melihatnya sekilas dari kamar. 

Pembawa acara memberikan tanda agar Mas Wildan mulai membacakan maharnya. mahar yang aku minta yaitu Surat Al Insan. Surat Al Insan yang berarti Manusia adalah surat ke-76 dalam Al Qur'an. Surah ini terdiri dari 31 ayat. Dalam surat ini berkisah tentang Eksistensi Allah dalam penciptaan manusia, Penciptaan manusia atas kehendak-Nya dan DIA tidak menciptakan manusia secara sia-sia, melainkan untuk mengujinya. Kepadanya DIA berikan manusia berupa penglihatan dan pendengaran, agar bisa taat pada-Nya, dilengkapi maknanya akan ganjaran bagiorang-orang yang syukur pada-Nya dan yang kufur pada-Nya. Aku sambil menyimak bacaannya dikamar, campur baur rasaku khawatir ada ayat yang terlupa. Alhamdulillah surat itu dibacakan secara lancar oleh-Nya dan dilanjutkan pembacaan ijab kabul. 

"Alhamdulillah, Sah !!" ucap penghulu diruang tamu. Aku dan semua yang hadir mengucapkan hamdalah. Resmi sudah detik ini aku mulai menjadi istri dari Mas Wildan. 

Pada hari itu banyak sekali tamu yang hadir untuk memberi do'a  dan restu, tak lupa Mba Mirna yang senang sekali melihatku, ia yang mengetahui kisahku dan Mas Wildan sejak awal.

--------------------------------to be continue------------------------------------

OneDayOnePost#Batch5#TantanganCerbung 9

1 comment:

Realize a real

Jika lamat lamat senja mengantarkan kata perpisahan  Disitulah sebenarnya rindu menjadi satu bersama sendu  Perihalnya tak nya...