Monday, March 5, 2018

Pengalaman menjadi Momod di Bumi 2

Pas jam 8, waktu bedah tulisan dimulai, woro-woro di Bumi bahwa sebentar lagi kelas akan dimulai, salam pembuka aku sampaikan. Aku mempersilahkan Mas Adi si empunya tulisan membagikan tulisannya di grup Bumi.

Setelahnya sambi siapkan kuah bakso panas kedalam mangkok-mangkok kecil, gawai masih saja ditangan. Ternyata ada tahap yang belum aku kerjakan, masukkan sawi kedalam mangkok, sampai saja aku ditegur karena lupa, sibuk dengan gawaiku.
duh...rempong...
"seketika tulisan dikirim", aku sempatkan membacanya, sebuah catatan harian dari penulis yang memendam rasa terhadap sesorang, yang tak dinyana ternyata seseorang itupun menaruh rasa, tapi keduanya sama-sama merasa dalam diam...
speechless...mau comment tapi ragu, sebagai momod harus silent dulu he...he...

Ngga lama kemudian ada salah satu penduduk bumi yang memberi komentar
"bikin baper!!"

Ho...ho...aku berpikir sama dan sangat sepakat dengan pendapat itu

komentar kedua ngga jauh beda dengan komentar pertama, masih sekitaran baper bahkan ada yang menambahkan laper...

pada akhirnya diskusi mblunder seputaran baper dan laper itu, memang kodrat emak-emak akhirnya yang terbahas adalah content cerita, bahkan pada akhirnya terbesit tanya, siapakah tokoh wanita dalam tulisan tersebut.

Sebagai momod aku berusaha untuk tetap meminta krisan atau kritik dan saran mengenai tulisan tersebut. Alhamdulillah teman-teman di Bumi memberikan krisan pada tulisan tersebut, penulis diminta untuk membuat resume dari kritik dan saran dari warga bumi, termasuk anggota dan para mentor. Diskusi berjalan selama kurang lebih satu jam. Ditutup dengan penyampaian resume dan doa penutup majelis.

pasca dilewatinya jam 21.00 ternyata masih ada kelanjutan diskusi, dan ini kembali lagi ke tema baper, sampai hampir tengah malam diakusi seru, sang pemilik cerita terus saja melemparkan clue-clue tentang wanita dalam ceritanya

Diskusi hampir tengah malam diakhiri dengan do'a-do'a dari para pembaca semoga sipenulis cerita berjodoh dengan wanita dalam tulisannya.

#OneDayOnePost#Batch5

No comments:

Post a Comment

Realize a real

Jika lamat lamat senja mengantarkan kata perpisahan  Disitulah sebenarnya rindu menjadi satu bersama sendu  Perihalnya tak nya...