Sunday, February 18, 2018

Sariawan? ini Obat Alternatif Pengganti Albothyl




Lagi-lagi beredar foto dengan surat kop BPOM melalui whatsapp, terbaca perihal surat rekomendasi hasil rapat kajian aspek keamanan pasca pemasaran policresulen dalam bentuk sediaan cairan obat luar konsentrat 36%, disebutkan  bahwa tidak terbukti ilmiah yang mendukung indikasi policresulen cairan obat luar 36% yang sudah disetujui, policresulen cairan obat luar konsentrat 36% tidak lagi direkomendasikan penggunaannya untuk indikasi pada bedah, dermatologi, otolaringologi, stomatologi dan odontology, produk yang pengunaannya sangat berbahaya jika digunakan tanpa pengenceran lebih dulu dan terdapat laporan chemical burn pada mucosa oral terkait penggunaan policresulen cairan obat luar konsentrat 36% oleh konsumen. 

Dari hasil pertimbangan diatas maka yang direkomendasikan pada poin pertama bahwa resiko policresulen sediaan obat luar konsentrat 36% lebih besar dari manfaatnya. Sehingga tidak boleh beredar lagi untuk indikasi bedah, dermatologi, otolaringologi, stomatologi dan odontologi, poin kedua dilakukan re-evaluasi untuk indikasi policresulen dalam bentuk sediaan ovula dan gel, karena mencantumkan juga indikasi yang sama. 

Dalam bidang kefarmasian, kajian obat selalu harus memenuhi aspek Benefit and Risk atau manfaat dan Resiko. Suatu obat dinyatakan memiliki indikasi tertentu karena melalui pertimbangan manfaat yang dimilki pada penggunaan obat tersebut lebih besar daripada resiko yang didapat pada penggunaan obat tertentu. tapi seiring berjalannya waktu, produk digunakan oleh masyarakat luas, dan ternyata menimbulkan efek samping dalam hal ini masuk dalam Resiko maka produk tersebut haruslah dikaji ulang peruntukkannya. 

Begitupula untuk produk policresulen ini, ternyata dalam penggunaanya untuk sariawan ditemukan efek samping serius yaitu sariawan yang membesar dan berlubang hingga menyebabkan infeksi. Data tersebut dikumpulkan selama 2 tahun terakhir dan BPOM menerima 38 laporan efek samping  policresulen.

BPOM mengambil langkah untuk membekukan izin edar sediaan obat luar konsentrat 36%, hingga dilakukan perbaikan indikasi. Himbauan pada masyarakat agar menghentikan penggunaan obat tersebut.

Jika kita biasa mengatasi sariawan dengan  menggunakan sediaan obat luar policresulen 36%, maka harus mencari alternatif pilihan obat lainnya. Obat lain yang menjadi alternatif yang memiliki kandungan sebagai berikut :

1. Benzydamin HCl
Tantum Verde Gargle,  sediaan yang 60 ml dan 120 ml. Digunakan  tanpa  diencerkan, 15 ml dikumur selama 60 detik, lalu buang. Lakukan 2-3 kali sehari. Harganya sekitar 20-40 ribu rupiah, tapi tidak dianjurkan untuk anak dibawah 12  tahun


2. Povidone iodine 1%
Produk merk Betadine Obat Kumur Antiseptik,  namanya sudah tak  asing lagi dan dapat dengan mudah didapat.   Cara penggunaannya tuangkan Betadine Kumur  sebanyak 15 ml ke tutup botol, lalu kumurlah 30-60 detik
Terdapat sediaan 100 ml dengan harga sekitar 13-15 ribuan 
               




3. Dequalinium Chloride atau Kombinasi Dequalinium Chloride dan Vitamin C 
 Degirol tablet hisap, Efisol dan SP Troches
             

       Satu strip Degirol berisi 4 tablet hisap, harga sekitar lima ribuan. Produk lainnya yaitu Efisol tablet hisap, digunakan untuk sariawan dengan dosis 1 loz tiap 3 jam, 




selanjutnya, SP Troches tables hisap yang memiliki beberapa rasa

demikian beberapa alternatif sediaan farmasi pengganti cairan obat luar policresulen, bisa didapat di apotek terdekat. Lalu jika sakit berlanjut, dapat berkonsultasi dengan dokter atau apoteker disarana pelayanan terdekat. 

#OneDayOnePost#Batch5




No comments:

Post a Comment

Realize a real

Jika lamat lamat senja mengantarkan kata perpisahan  Disitulah sebenarnya rindu menjadi satu bersama sendu  Perihalnya tak nya...