Thursday, February 22, 2018

Bicaranya Hati


Pagi itu, mendung sampai langit ketujuh...Nania memandangi saja sekelilingnya
sepi hingga ia hanya bicara dengan hatinya sendiri...

Tepat tujuh kali bumi berputar pada porosnya 
Kala itu dia yang tampak indah nuansa coklat 
Senyumnya mengembang seraya buatku
Entah apa yang ada dalam pikirnya...mungkin karena lalaiku mau menjumpainya

Kilas balik masa setengah dasawarsa
Ia tak ada kata
Entah karena tak tertarik atau ia kehabisan kata 
Hatiku mulai retak saat itu 

Lisanku pun henti berucap
Ia bilang cukup semua...karena langit mulai mendung 
Ia sampaikan, karena ia perduli atau ia tak mau lagi dengar lisanku membual sia-sia
Aku mulai merana 

Lalu ia pergi begitu saja tetap dengan senyumnya 
Meninggalkanku dengan semua gamangku 
Lalu ia ambil simpulan 
Selesaipun belum rasanya aku

Dan sejak itulah 
Tak ingin ada lagi cerita tentangnya
Aku membencinya sejak saat itu  
Ia bilang itu ekstrim
Hei...aku hanya menjalankan apa yang perlu aku lakukan...

Akhirnya tak hanya mendung tapi juga hujan, deras sangat deras, dan...hati Nania mulai lelah karena bicara sendiri


#OneDayOnePost#Batch5



5 comments:

  1. Luarbiasa aku suka kak, ajari aku untuk membuat tulisan seperti ini hihihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya ngga tau harus mulai dari mana ya, idenya datang seketika :)

      Delete
  2. Perlu mengerutkan kening untuk memaknai puisi ini

    ReplyDelete

Realize a real

Jika lamat lamat senja mengantarkan kata perpisahan  Disitulah sebenarnya rindu menjadi satu bersama sendu  Perihalnya tak nya...